MEMBANGKITKAN LAGI MAKNA “SUMPAH PEMUDA” BAGI PEMUDA INDONESIA

Hasil gambar untuk pemuda indonesia


Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia

Sumpah dan tekad pemuda dulu itu kembali bergema dan menghiasi berbagai macam topic obrolan warung kopi para aktivis hingga headline media beberapa hari terakhir ini. Wajar saja, sejak 88 tahun yang lalu, perisitiwa sumpah pemuda benar-benar telah mengubah nasib Bangsa Indonesia. Sumpah pemuda yang merupakan hasil keputusan kongres para pemuda yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia tanpa mengenal ras. suku dan agama yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia itu telah menjadi salah satu tonggak utama dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Sumpah pemuda seakan menjadi api semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Dan yang perlu kita ketahui, semangat perjuangan dan persatuan para pemuda merebut kemerdekaan dari para penjajah ketika itu benar-benar ikhlas mereka lakukan untuk bangsa tercinta tanpa suatu imbalan apapun.
Peristiwa sumpah pemuda lantas menjadi inspirasi bagi pergerakan-pergerakan para pemuda kedepannya. Para pemuda bersatu, membulatkan tekad, dan bergotong royong bersama-sama melakukan sebuah perubahan demi nasib bangsa ini kedepanya. Kita tak akan pernah lupa dengan peristiwa tahun 1998 yang menggulingkan Presiden Soeharto untuk mengakhiri kekuasaanya selama 32 tahun. Pada waktu itu, para pemuda dengan lantang menyuarakan realitas yang telah terjadi di bangsa ini di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) demi kebaikan bangsa ini. Mereka tetap menjaga idealisme dan semangat mereka demi tercapainya satu tujuan: REFORMASI!
Lantas, bagaimanakah kondisi para pemuda Indonesia sekarang? Apakah para pemuda kita masih belajar dari peristiwa sumpah pemuda dalam setiap tindakan yang mereka lakukan? Untuk menjawabnya, mari kita berkaca pada realita yang sedang terjadi di kalangan para pemuda. Kasus-kasus tawuran pelajar, pembunuhan, serta kasus asusila lainnya menunjukkan bahwa sebagian pemuda telah kehilangan makna persatuan dari peristiwa sumpah pemuda. Selain itu acuhnya pemuda pada saat ini adalah fenomena yang sangat di sayangkan, dengan keadaan Negara yang sedang carut marut seperti. Hal ini menunjukkan bahwa makna persatuan, idealisme, maupun semangat dari peristiwa sumpah pemuda dulu sudah mulai terkisis.
Tapi, yang perlu kita ingat, masih ada sebagian pemuda yang tetap ber idealisme menjunjung tinggi makna sumpah pemuda. Ada banyak pemuda yang terus semangat berjuang demi kemajuan bangsa ini yang mulai terkikis oleh arus globalisasi, walaupun sebagian tidak langsung turun ke jalan dengan aksi massanya seperti zaman dulu yang di lakukan aktivis tahun 1998 . masih ada juga pemuda yang berusaha melestarikan kebudayaan bangsa ini agar tetap tetap menjadi sebuah nilai yang utuh.. Dan yang tidak boleh kita lupakan, ada banyak pemuda yang tetap bermimpi tinggi, semangat belajar untuk kelanjutan bangsanya kelak, dan terus berkarya menorehkan sejarah untuk kebaikan bangsa ini.
Sumpah pemuda mengajarkan kita bahwa seorang pemuda harus mempunyai mimpi yang tinggi, dan mampu beraksi nyata mewujudkan mimpi itu demi bangsa yang muali tenggelam. Selain itu, seorang pemuda juga harus mampu menjadi perangkai mozaik persatuan sehingga menghasilkan keutuhan dan garis cita cita  Bangsa ini. Seorang pemuda juga harus senantiasa belajar di realita kehidupan ini. Oleh karena itu, mari kita bangkitkan kembali makna sumpah pemuda sekarang agar nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya mampu diterapkan di kemudian hari agar Bangsa Indonesia mampu meraih kejayannya kelak.
Ingat kata presiden soekarno “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali.”


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama